0

Rumah makan ihc

Posted by Rumah Magnolia on 03.12
Hari minggu siang, suamiku kelaparan sedangkan aku tidak masak. Akhirnya kami sepakat untuk makan diluar. Tadinya mau makan soto ke aoto Ndelik langganan kami. Tapi aku bujuk suamiku untuk coba makanan lain sehingga aku bisa review reatoran lagi di blog ini. Kami putuskan untuk mencari makanan di daerah ciater. Kami susuri jalanan, kami lihat ada bebek pak gin, soto SO dan ada warung ramai sekali. Sepertinya warung makanan betawi. Kami putuskan untuk makan dotempat teraebut. Saat ini suasana ramai skali, mungkin karena bertepatan jam makan siang. Sistem makanan prasmanan. Sepertinya makanannya juga enak-enak. Berhubung saat itu kami berenam, kami merasa tidak nyaman jika harus makan di meja terpisah. Akhirnya kami putuskan untuk pindah ke resto lain. Sabar yaa....next time saya pasti akan balik ke sini untuk review makanannya.
Kami akhirnya makan di rumah makan sunda IHC. Jangan salah ya, ini bukan ibu haji Ciganea tapi Ibu Haji Cijantung. Sudah lama aku ingin mencoba makan disini, ingin membandingkan dengan RM IHC yang di rest area tol Cipularang.
Lokasi rumah makan ada di ruko di ciater, ada papan nama besar di pinggir jalan. Sepertinya lantai atas juga dipakai untuk restoran. Kami makan di lantai dasar. Suasana reatoran cukup nyaman dan bersih. Karena kami berenam, pelayan dengan cekatan menawarkan untuk menggabung 2 meja menjadi satu agar kami lebih nyaman.
Aiatem makan disini seperti di IHC, tidak pakai menu dan kita memilih makanan apa yang akan kita makan. Tapi menggunakan sostem "hidang" dimana nasi beserta teman-temannya labgsung dihidangkan di meja makan. Mirip seperti restoran padang.
Menu yang dikeluarkan seperti reatoran aunda pada umumnya, ikan goewng, ayam goreng, pepes ayam, pepwa tahu, pwpea jamur, bakwan jagung, tempe dan tahun gorwng. Tidak kwtinggalan sambal mentah dan lalapan yang cukup komplit kemangi, selada, daun pokpohan dan terong bulat hijau.
Ayam gorengnya enak dan bumbunya meresap, tahu goreng lembut sekali dan rasanya asin gurih. Untuk tempe aku kurang suka karena rasanya tidak fresh. Sebagai penggemar tempe, untukku rasa tempenya jauh dari harapan. Empuk tapi kalau istilah orang jawa rasanya tempe agak "besem". Sambalnya lumayan enak, mirip seperti IHC rest area walau blm bs dianggap sama. Tapi okelah, rasa segar cabe dipadu rasa manis enak sekali disantap dengan nasi hangat.
Anakku seperti biasa, makan dengan perkedel dan tempe. Perkedelnya enak dan legit. Kalau untuk anakku cocok karena tidak terlalu banyak merica. Yang sedikit mengganguku utk makanan disini, minyaknya banyak sekali di piring. Apalagi di bakwan jagung dan tempe mendoan. Cukup serem juga aku melihatnya.
Overall, makanan disini enak, tempat juga nyaman, tapi harganya lumayan mahal. Bakwan jayung sepotong aja Rp 6.000 perak. Hehhehehe

Rasa : enak
Tempat : bersih dan nyaman
Harga : lumayan mahal, standar restoran



0

Ayam Bakar Madu Nyonyor Sambal Iblis BSD

Posted by Rumah Magnolia on 04.14
Wahh...baca namanya serem ya kayaknya. Separah apakah pedesnya sampai disebut sambal iblis. Sampai di tendanya juga ada gambar red devil, tp lucu ga serem sama sekali. Hihiiihihi
Tiap kali melewati perempatan granada square, aku penasaran pengen coba. Tp selama ini hanya penasaran saja. Kebetulan hari ini hujan, aku janjian dgn suamiku distasiun rawabuntu skalian pulangnya mau cari makan. Hujan-hujan begini, suamiku ingin yg ada kuahnya. Tadinya mau ke arah soto ndelik, alamakk macetnya. Akhirnya kami putar balik. Pulang lewat granada square kami lihat tulisan sop iga garang asem. Akhirnya kami putuskan mampir skalian cobain si sambel iblis. Saat duduk di warung tenda, aroma rempah sangat terasa. Sepertinya ini wangi bunga lawang, pala dan kayu manis. Aku menduga mungkin ini bumbu sop iganya.
Suamiku pesan sop iga, aku cobain ayam bakar dan tempe goreng tanpa nasi. Karena sebenarnya aku masih kenyang. Hanya saja aku pengen review soal sambal iblis ini. Sambil nunggu makanan matang, iseng saya bertanya pada masnya kenapa dinamain "nyonyor" katanya itu karena sambalnya yg spesial pedasnya memhuat bibir nyonyor. Hahhahhaha
Oh ya, untuk penggemar garangasem jawa (yg dibungkus daun) siap-siap saja kecewa. Karena sop iga garang asem hanyalah nama saja. Aku tanya masnya kenapa begitu. Katanya sop iga biasa tapi diberi bumbu garang asem. Jadi mereka berkreasi sendiri soal masakan. Sop-nya dibuat mendadak saat ada yg pesan.
Untuk sop iga rasanya cukup enak. Tapi aku kurang suka dengan kuahnya karena berminyak sekali. Mungkin karena cara pembuatannya yang ditumis dahulu batu dikasih kuah. Bumbu banyak, ada irisan paprika, bawang bombai, kentang dan ada daun jeruk segala. Kalau ga salah dengar si masvtadi bilang kalau bumbu2 mebgacu ke masakan thailand.
Yang enak disini adalah ayam bakar madunya. Bumbunya majis pedas dan meresap ke ayamnya. Selain itu ayamnya juga empuk. Untuk sambalnya aku hilang biasa saja, memang pedas tapi belum sampai taraf wow. Sambalnya sambal matang. Tempa

0

Masakan Timur Tengah SULTAN - Ruko Versailess BSD

Posted by Rumah Magnolia on 15.09 in , ,
Masakan Timur Tengah SULTAN - ruko versailes
Sore ini kami ingin mencari makanan yang agak tidak biasa. Yang belum pernah kami coba. Tadinya ingin mencoba beberapa kafe tp adikku ingin makan berat, makan nasi karena lapar katanya. Seperti biasa, kami hanya muter-muter tak tentu arah. Pengen kesana pengen kesini dan tak terasa waktu sudah jam 9 malam. Dan tebak saudara-saudara, kami belum tau makan apa. Akhirnya kami putuskan cari makan di ruko versailes yang cukup dekat dengan rumah.
Berhubung hari sudah malam, hanya beberapa resto yang masih menerima order. Akhirnya kami putuskan untuk makan di restoran "SULTAN - Masakan Timur Tengah". Suamiku yang saat itu ngebet pengen makan nasi kebuli.
 
Saat masuk, ternyata sudah last order walau mereka masih tutup sampai kami selesai makan. Kami disambut deretan meja kursi tersusun rapi di lantai dasar. Ternyata di lantai 2 ada lesehannya. Kami putuskan untuk makan di lesehan agar anakku bisa santai sambil makan. Awalnya kami bingung, kenapa saat naik ke lesehan kami harus copot alas kaki. Ternyata lesehannya beda sekali dengan lesehan pada umumnya. Serasa berada di film-film india, ruangan beralas permadani, dengan tirai kain dan bantal-bantal hias untuk duduk. Suasana yang temaram membuat kami ingin duduk bermalas-malasan. Kebetulan saat itu sepi, hanya kami dan satu keluarga kecil di ruang lesehan saat itu.

Menu restoran ini sangat bervariasi, tapi harganya lumayan menguras kantong. Hahahaaha. Ternyata di restoran ini tidak menyediakan nasi kebuli. Menu favorit mereka adalah nasi Mandi dan nasi Biryani. Tapi sayang saat itu karena sudah malam, nasi Mandi sudah habis sehingga kami memesan nasi biryani kambing. Untuk yang tidak doyan kambing, jangan takut karena daging kambingnya bisa diganti dengan daging ayam.
Kami memesan 3 porsi Lamb biryani seharga Rp 80.000/porsi. Tadinya kami mau pesan 2 porsi saja tapi kata adikku dia lapar, jadi masing-masing orang pesan satu porsi. Tapi saat pesanan kami datang, alamakkk...itu porsi besar sekali. satu piring besar terdiri dari nasi Biryani dengan topping daging kambing dan semangkok kecil salad dan sambal. Katanya cara yang terbaik untuk makan nasi ini adalah dengan mencampurkan salad dan sambal ke dalam nasi, diaduk dan disantap dengan tangan. Rasanya enak, dengan aroma rempah-rempah yang sangat kuat dan daging kambing yang dimasak sangat empuk. Tapi hati-hati buat yang tidak suka rempah-rempah, mungkin makanan disini kurang cocok karena rempahnya sangat kuat. Karena penasaran, kami juga pesan Lamb Lebanesse Minced seharga Rp 82.000 yang terdiri dari roti (tapi aku gak tau itu namanya roti khobus atau roti parata), kentang goreng dan cacahan daging kambing yang dimasak dengan bumbu rempah dan daun ketumbar. Khas masakan india dengan daun ketumbarnya dan kebetulan aku tidak suka dengan daun ketumbar. Kalau kataku, rasanya seperti rasa "walang sangit" hehehhehehe.

Untuk camilan kami pesan Sambosa seharga Rp 24.000 isi 3 buah. Ini seperti pastel/pangsit tapi dilipat segitiga dan isinya adalah daging kambing yang dimasak ala timur tengah. Untuk minuman, aku pesan Hazelnut Vanilla Coffee Cream seharga Rp 35.000 dan es timun serut (cucumber). Untuk harga minumanpun relatif mahal karena es teh manis dibanderol harga Rp 20.000 dan teh tawar Rp 10.000. hehehehe
Over all kami makan berlima disitu habisnya hampir 500 ribu. Mahal sih, tapi rasa penasaran kami sudah terbayar juga akhirnya.


Saat pulang, kami bertemu dengan pemiliknya. Mereka ramah sekali. Ada tips dari mereka, karena nasinya cukup banyak, untuk satu orang kebanyakan, tapi untuk 2 orang terlalu sedikit, lebih baik sharing makannya jika tidak ingin kekenyangan menghabiskan 1 porsi sendirian. Menurut sang pemilik, selama ini banyak yang bersantai disitu, makan beberapa jam sambil mengobrol dan menghabiskan nasi. hehehehe

Review untuk restoran ini (subyektif ya karena selera orang berbeda-beda, jadi jangan dijadikan patokan) :
Rasa     : enak
Tempat : nyaman dan yang punya ramah orangnya
Harga   : lumayan menguras kantong hehehehehe

0

Alau Alau Resort, Kalianda, Lampung

Posted by Rumah Magnolia on 18.24
Natal tahun ini seperti biasa kami habiskan di Lampung. Karena kami ingin merasakan suasana natal yang sebenarnya. Jujur saja tiap kali merayakan natal di jakarta rasanya hambar seperti hari biasa saja. Pulang gereja misa natal, paling banter hanya makan di restoran. Habis itu biasa saja tdk ada aktifitas lainnya. Berbeda sekali dgn suasana natal di kampung. Kemeriahan di gereja begitu terasa, bertemu dengan teman2 kecilku dulu yg sekarang sdh mulai menua, bahkan ada yg sdh mau punya cucu. Hal menggelikan saat tebak2an itu siapa karena memang wajahnya sdh jauh berubah dibanding wkt kecil dulu. 
Tradisi natal di kampung msh sabgat terasa, beberapa hari setelah natal rumah orang tuaku masih ramai oleh orang2 yg berkunjung. Ya memang saat natal tradisi saling berkunjung sangat kental dikeluarga kami. Saat levaran pun kami akan balik mengunjungi saudara dan tetangga kami yg muslim. Oh indahnya kebersamaan.
Tanggal 28 desember kami pulang ke jakarta, bapak ibuku ikut juga. Kami sekeluarga mampir dahulu ke Alau alau resort kalianda. Resort ini kutemukan waktu browsibg internet. Aku beli via agoda.


0

Mengatasi Wajah Kusam, Pori-Pori Besar dan Bopeng Bekas Jerawat

Posted by Rumah Magnolia on 03.03 in
          Wajah putih, bersih dan mulus tanpa bekas jerawat adalah impian setiap wanita. Tidak bisa dipungkiri, setiap wanita pasti ingin wajah putih mulus tanpa pori-pori besar ataupun lubang-lubang bekas jerawat. Tapi sayangnya, hidup tidaklah seindah cerita novel, hanya beberapa orang saja yang dikarunia wajah mulus yang bisa dibilang anugrah dari lahir. Ada juga yang karena kecukupan materi, mereka bisa menjaga kulit dan kecantikan mereka dengan berbagai perawatan wajah disalon.
         Saya termasuk orang yang kebetulan tidak dianugerahi karunia tersebut. Sejak SMA wajah saya penuh jerawat, bahkan dulu pernah ijin tidak masuk sekolah karena saya alergi obat jerawat sampai muka bengkak. Kalau kata ibu saya, jerawat saya keturunan dari ayah saya. Susah juga ya kalau keturunan gini. Segala obat sudah saya coba, tapi tetap tidak berhasil. Mungkin karena saya juga bukan tipe orang yang rajin menjaga wajah, bisa juga karena kulit saya termasuk kulit bandel sehingga pakai bermacam-macam produk tidak ada hasilnya.
          Saat kuliah, saya makin tidak PD dengan wajah saya, teman-teman yang modis makin membuat saya minder. saya coba pakai krem dari skincare. bahkan pernah sampai saya bela-belain pergi ke semarang karena waktu itu ada satu dokter kulit yang sangat tekenal yang katanya bisa membuat wajah saya menjadi bersih dan cerah. Hasilnya NIHIL. Beberapa kali saya coba facial ke beberapa skincare yang waktu itu baru "booming" di kota Yogya. Dengan mengorbankan jatah uang makan (maklum kantong mahasiswa) saya facial dan perawatan wajah. Hasilnya juga tidak significant yang ada kantong saya kosong melompong karena uangnya habis untuk perawatan wajah. Akhirnya saya menyerah dan cuek saja dengan keadaan muka saya. Kebetulan seiring bertambahnya umur, jerawat saya mulai menghilang tapi lubang-lubang bekas dan wajah kusam masih setia menamin saya. hiksss...hiksss...
          Setelah bekerja dan mempunyai uang sendiri, saya membeli beberapa produk kecantikan dari pembersih, pelembab, serum, krem pagi, krem malam dari beberapa merk ternama. Hasilnya tidak berbeda jauh, hanya membuat semacam topeng di wajah dan tidak alami. Rasanya seperti ada yang aneh di wajah. Terlebih lagi sejak jaman dulu, aku paling malas membersihkan wajah. Apalagi yang namanya pakai bedak, kadang pakai bedak sambil berangkat ke kantor. Tiap kali memakai produk kecantikan, pasti tidak bertahan lama dan hanya membuang-buang uang saja, karena biasanya sampai habis masa kadaluarsa paket tersebut tidak pernah habis dan akhirnya hanya dimasukkan tong sampah. Saya hanya berdoa pada Tuhan, semoga saya bisa menemukan cara untuk membuat wajah saya menjadi lebih bersih.
         Berbulan-bulan saya tidak memakai produk perawatan wajah apapun. Terkadang saya hanya memakai bedak saja. Muka saya main terlihat kusam. Apalagi dengan aktifitas saya, pergi pulang naik kendaraan umum sehingga wajah sering sekali terkena debu. Ditambah lagi tugas kantor yang mengharuskan saya harus keluar kantor saat panas terik. Terbayang kan betapa kusut dan kusamnya muka saya? umur 38 tahun berasa sudah umur 45 tahun kalau orang-orang melihat saya.
         Puji Tuhan, akhirnya Tuhan menjawab doa saya. Tanpa sengaja saya bertemu dengan seorang teman yang jualan krem muka. Pada awalnya selama beberapa minggu saya abaikan tiap kali dia broadcast tentang krem yang dia jual. Bahkan saya sempet kesal dan berniat untuk mendelet kontaknya karena sering broadcast jualan krem muka. Tapi entah mengapa, ada dorongan kecil di hati saya untuk tanya-tanya tentang krem tersebut. yang pertama saya tanyakan adalah apakah krem tersebut berbahaya dan ada nomor BPOM-nya. Dengan jujur dia menjawab kalau krem memakai pot polos seperti yang biasa dipakai di skincare dan belum ada nomor BPOM-nya karena faktor biaya pengurusan ijin yang lumayan mahal. Dalam hati aku bilang, krem yang terkadang sudah ada tulisan BPOM juga selama ini bukan jaminan kalau mereka aman. Jadi aku hanya positif thinking aja bahwa kandungannya benar-benar aman. Pertanyaan kedua : apakah produk tersebut memberikan efek kulit memerah seperti udang rebus jika kita terkena sinar matahari? karena saya tidak mungkin menghindari terik matahari jika harus ada pekerjaan keluar kantor. Saya diyakinkan bahwa produk ini aman, tidak ada efek kulit memerah atau terbakar, bahkan proses pengelupasan kulit pun perlahan-lahan dan tidak terlihat. Selain itu tidak menimbulkan ketergantungan juga. Untuk harganya saat aku beli bulan Juni 2015 Rp 260.000/paket (isi krem siang 1 pot, krem malam 1 pot dan sabun muka 1 buah). Walau masih ragu, kuputuskan untuk beli produk ini. Aku hanya berpikir, bagaimana aku tau hasilnya kalau aku tidak mencoba?
          Pengalamanku saat ini, setelah pemakaian hampir 3 bulan muka aku jauh berubah. banyak orang yang pangling dan bilang aku jauh lebih muda dibanding sebelumnya. Bahkan ada ketemua aku dijalan sampai dia tidak tau bahwa itu aku sampai dia mendengar suaraku. Oh My God.....begitu dahsyatnya efek krem ini ataukah sebegitu kusam dan kucelnya aku dimasa lalu? Yang aku senangi dari krem ini adalah pemakaiannya sangat praktis, hanya cuci muka dengan sabun setelah itu dikeringkan dan tinggal pakai krem siang atau krem malam. Saran saya jangan mencoba dikombinasikan dengan produk lain, hasilnya justru kurang bagus. Dulu saya pikir hasilnya akan maksimal jika saya tambahkan vitamin C yang disemprot dimuka saya sebelum memakai krem. Tapi akibatnya kulit saya jadi seperty tahap awal pengelupasan. Kurang enak dipandang mata. Pengalamanku saat proses pengelupasan, kulit mengelupas sedikit demi sedikit, hanya seperti kalau tangan kita tidak cocok dengan sabun cuci saja, jadi tidak terlalu kelihatan. Tidak ada kulit memerah ekstrim, dan prosesnya pun tidak lama. Selain itu saat tengah hari bolong saya terkena panas matahari, muka saya juga tidak apa-apa. saya cuek berjalan-jalan tanpa penutup muka. Hasilnya benar-benar memuaskan deh. Jika ada yang tertarik silahkan hubungi saya ya, terus terang saya paling tidak suka mengekspos info pribadi atau foto saya di media sosial. Jika ada yang ingin melihat hasilnya nanti saya info.
Saya tidak berniat jualan, hanya berniat berbagi, siapa tau ada yang senasib dengan saya. Nanti saya juga akan membagi pengalaman saya tentang mengobati rambut rontok dan kusam. Selain itu ada juga pengalaman saya menurunkan berat badan.






0

Rumah Makan Mbok Berek - Ampelgading, Pemalang

Posted by Rumah Magnolia on 02.29 in , ,
          Pulang dari libur lebaran di jawa, kami melewati jalur pantura. Waktu sudah mulai malam, dan perut keroncongan. Sejak dari Pekalongan aku sudah mencoba browsing restoran yang kira-kira enak. tapi tiap kali mencoba ke beberapa rumah makan yang direkomendasikan di internet , kami putuskan tidak jadi karena jalanan lumayan macet. Mungkin karena lokasinya rata-rata berada di tengah kota. Akhirnya kami putuskan untuk mampir di rumah makan Pringsewu karena disepanjang jalan kami melihat penunjuk arah dari banyaknya spanduk yang isinya RM Pringsewu. Aku sudah membayangkan bersantai di saung/lesehan sambil meluruskan kaki yang pegal-pegal karena seharian naik mobil.
        Waktu makin malam, perut makin keroncongan. sampailah kami di RM Pringsewu. Saat itu pengunjung cukup ramai, parkiran lumayan penuh jadi kami parkir di belakang. Kami sudah bersemangat sekali masuk ke resto. Betapa kecewanya kami, ternyata selama masa lebaran (sampai beberapa hari setelah lebaran) mereka merubah cara penyajiannya, sehingga hanya menyediakan menu prasmanan. Semua makanan sudah di masak dan dipajang. Buyarlah impian kami untuk duduk bersantai di saung. Terus terang kami bingung, bagaimana cara kami memilih menu-menu dari prasmanan tersebut karena porsinya bingung per orang ataukah satu orang ambil untuk seluruh keluarga. karena suasana restoran sedang ramai, kami juga malas bertanya ke pelayan. Akhirnya kami putuskan untuk mencari restoran yang lain, jadi di RM Pringsewu kami hanya numpang toilet doang. hahahahhaha
        
  Kami melanjutkan perjalanan sambil melihat google map. Kami lihat ada "RM Ayam Goreng Mbok Berek - Ny. SUNARDI". Kondisi restoran sederhana dengan beberapa kursi dan ada lesehan di dalam. Tapi hawanya panas karena sepertinya jumlah kipas angin kurang, ditambah udara pantura yang memang cukup panas. Kami sudah membayangkan enaknya makan ayam goreng kremes dengan nasi panas-panas. Tapi saat kami mencoba makanannya, sepertinya rasanya sedikit dibawah ekspetasi kami. Mungkin salah kami juga karena membandingkan dengan rasa ayam goreng Mbok Berek yang ada di tempat asalnya. Ayam goreng biasa saja, tempe gorengnya saya pikir tempe goreng mendoan ternyata tempe bacem. Aku bingung juga anakku makan apa, secara dimana-mana dia selalu mintanya nasi goreng tapi disini gak ada. Akhirnya aku pesan sop ayam. Kupikir sop ayamnya akan seperti sop ayam khas klaten. Tapi ternyata datangnya sop bening yang kulihat lebih banyak sayuran dan tomat daripada ayamnya. Untung anakku masih mau makan nasi dengan kremesan dan kuah sop ditambah kerupuk. Mungkin karena saking laparnya dia. Rasa sambal juga biasa saja, sambal terasi goreng yang rasanya standar seperti sambal rumahan.

Kesan saya mengenai rumah makan ini (ini subyektif ya, mohon jangan dijadikan patokan) :
Rasa     : standar, cenderung dibawah harapan nama besar Mbok Berek
Tempat : standar  dan panas karena kipas kurang
Harga   : standar restoran




0

Ayam Goreng dan Sambal Maknyus di RM IHC - Ibu Haji Ciganea Rest Area Cipularang

Posted by Rumah Magnolia on 07.26 in , ,
Hari sabtu ini kami sekeluarga pergi ke Bandung untuk acara gathering, jalan-jalan sekaligus perpisahan dengan rekan kantor yang baru resign. Acara ini diikuti oleh 6 keluarga (tentu saja keluargaku yang paling besar karena semua kuajak termasuk adikku, pegawaiku maupun teman adikku yang ikut tinggal dirumahku juga kuajak). Ramai pokoknya, acara happy happy mumpung sekalian ke Bandung. Kami berangkat pagi, tapi tidak terlalu pagi karena kami sudah planning untuk makan siang di "RM IHC - Ibu Haji Ciganea di rest area Tol Cipularang ". Kalau gak salah sih di km 88. Yang belum tau lokasinya, setelah memasuki tol Cipularang, maka akan ada rest area pertama. Lokasi RM IHC ada di rest area tersebut dibagian belakang, putar-putar saja disitu pasti nanti ketemu. Rumah makan ini memang favorit aku untuk ayam goreng dan sambal mentahnya. 

Kami sampai di RM. IHC sekitar jam 11. Masih terlalu awal untuk makan siang. Tapi berhubung kami juga sudah lapar, dan sepertinya juga tidak memungkinkan bagi kami untuk menahan lapar sampai di Bandung, maka kami putuskan untuk makan disitu. Apalagi aku sudah tidak sabar untuk makan pakai sambal yang segar itu. Oh ya....katanya makanan spesial disini adalah "MALON". Jangan bingung yah, Malon itu adalah kependekan dari Manuk Londo alias burung puyuh dari luar negeri *tolong koreksi ya jika ada yang salah*. Tapi aku tidak pernah mencobanya, karena gak tau kenapa aku merasa sedikit geli untuk makan puyuh, burung, dll. favoritku tetaplah ayam.


Sistem makan disini seperti di rumah makan padang. Kita duduk di meja, dan pelayan akan menyajikan nasi beserta lauk pauknya di meja. Ada ayam goreng, pepes, empal, tempe goreng, tahu goreng, malon, ikan goreng, dll. Dan tak lupa yang paling spesial...... SAMBAL IHC. 
Nasi hangat-hangat, ayam goreng yang gurih ditambah sambal dan tempe, rasanya membuatku tidak perduli dengan badan yang bakalan makin melar. Ku tak tahan dengan godaan ini... hikss.
Ayam gorengnya khas ayam goreng sunda, sepertinya ayam ungkep dan hanya dicelupkan di minyak panas. karena masih terlihat minyak yang mengkilap saat dihidangkan. Tapi perduli amat dengan minyak dan segala macamnya. yang penting enak. Tempe goreng balok disini menurut aku juara sekali. rasanya gurih, empuk. dan aku tidak tau sepertinya rahasianya ada di minyaknya. Baunya harum seperti bau minyak kelapa. Tidak ada rasa-rasa semangit tempe. Dan yang aku suka, tempenya bukanlah tempe bumbu kuning yang biasa ada di warung sunda. Tapi lebih seperti tempe goreng balok biasa. Maknyusss...buatku si penggemar tempe.
Sambal maknyussss dari IHC
Ini lho  sambal yang membuatku selalu ketagihan ke IHC. Sebenarnya sambalnya biasa saja, sambal uleg dari cabe rawit mentah. Rasanya ada pedas, gurih dan ada sedikit rasa manis. Tiap kali di rumah mencoba bikin entah kenapa rasanya tidak bisa persis seperti sambal IHC ini. Maknyus tenaannn.......
Buat yang lagi arah ke Bandung dan kebetulan perut keroncongan, ga ada salahnya coba makan di tempat ini. Bisa bersantai dulu di lesehan sambil mengisi perut yang keroncongan.
Rasa     : Enak bangeddd
Tempat : nyaman, ada lesehan juga
Harga   : standar RM




Copyright © 2009 Life, Love, Eat and Journey All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.