Rumah Makan Lesehan RM. Bambu Kuning Cisauk, Serpong

     
        Hari sabtu ini aku jalan-jalan dengan suami, anakku dan adikku. Tujuannya tak lain dan tak bukan mencari info rumah murah disekitar pinggiran BSD untuk adikku. Yang terlintas dipikiran saat itu adalah ke daerah cisauk. Karena ada keperluan dulu ke kota Tangerang, maka kami melewati Gading Serpong dan pagedangan untuk ke arah cisauk.

      Sepanjang perjalanan kami begitu takjub melihat betapa pembangunan sudah begitu maju. Sangat berbeda dengan kondisi 7 tahun yang lalu saat aku melewati jalan tersebut dan kiri kanan penuh dengan lahan kosong dan situasi sepi sekali. Kalau tidak terpaksa, dulu aku akan menghindari jalan tersebut. Tapi sekarang situasi sangat berbeda, setelah pengembang besar seperti Sinarmas dan Sumarecon membangun perumahan-perumahan mewahnya. Suasana menjadi begitu hidup.

         Hari menjelang siang, anakku sudah rewel sekali sepanjang perjalanan karena sudah lapar.Saat itu posisi kami di sekitar perumahan Bumi Puspitek Asri. Ternyata harga rumah second disini sudah mahal dan tidak ada yang dibawah 500 juta *wowwww aku cuma bisa geleng-geleng kepala, mengingat waktu aku beli rumah dulu harganya masih banyak dibawah 200 juta*.

       Akhirnya kami putuskan untuk mencari makanan disekitar situ. Kami ambil arah ke cisauk karena kami akan melihat perumahan Suradita. Sepanjang perjalanan kami mencoba mencari rumah makan, tapi kebanyakan hanya warung bakso atau warung kecil saja. Akhirnya pandangan kami tertarik pada papan nama besar di pinggir jalan. Namanya "RM BAMBU KUNING LESEHAN". Awalnya kami ragu untuk mampir karena terlihat sepi sekali. saya aja ragu ini RM tutup apa buka ya? nanya ke pelayan yang ada, katanya buka, ya sudah, akhirnya kami putuskan mampir kesitu. karena waktu makan siang juga sudah lewat.

       Suasana restoran cukup sepi, di saung-saung diatas kolam. Tapi sayangnya tidak ada alat pancing disitu. Kata pelayannya kalau yang mau mancing harus bawa alat pancing sendiri. Karena aku tadi waktu ke tangerang sempet makan mi ayam di mobil, yang pesan makan hanya suami, anakku dan adikku. Pesanan kami cumi goreng tepung, gurame bakar, tempe goreng dan pete goreng. Aku pesan kelapa muda batok, kayaknya segar panas-panas gini minum air kelapa muda.

    
Cumi goreng tepungnya renyah dan gurih, akan lebih mantap lagi jika mereka pakai sambal khusus dibandingkan pakai sambal sachetan. atau minimal sambalnya ditaruh di tempat kecil biar terlihat lebih manis. Gurami bakar rasanya sangat standar sekali bumbunya bahkan cenderung hambar. Adikku yang biasanya doyan gurame aja tidak terlalu doyan. Tempe goreng, karena ini adalah makanan favorit di keluarga kami ya kami selalu bilang enak, rasa standar untuk tempe deh. hehehhe. Yang agak aneh bagiku adalah pete gorengnya, digoreng sama kulit, jadi ribet deh makannya harus kupas-kupas dulu, padahal petenya mantap tuh tua-tua banget. Buatku yang mantap waktu itu adalah kelapa muda-nya,  Segar dan dagingnya pas tebalnya. ditemani alunan musik sunda, lumayan bisa menghilangkan penat siang hari.

       

Secara keseluruhan, untuk makan di restoran ini bolehlah untuk sekedar menghilangkan lapar sambil bersantai disiang hari bolong. Walaupun ada juga sedikit yang mengganggu, bau lembab karpet (mungkin tadinya basah habis hujan) dan ada kucing yang berkeliaran.

Suasana  : OK untuk bersantai dengan keluarga

Rasa       : sangat standar 

Harga     : standar restoran